Saat mengisi daya baterai lithium-ion, arus pengisian dan tegangan pengisian harus dikontrol sesuai dengan urutan waktu.Oleh karena itu, penelitian tentang pengisi daya baterai lithium-ion harus dilakukan secara bertahap berdasarkan pemahaman yang jelas tentang karakteristik pengisian dan pengosongannya, yaitu faktor utama yang mempengaruhi kinerja pengisian baterai lithium-ion: tegangan dan arus.
1. Tegangan.Tegangan nominal baterai lithium-ion umumnya 3,6V atau 3,7V (tergantung pabrikannya).Tegangan terminasi muatan (juga disebut tegangan mengambang atau tegangan mengambang) umumnya 4.1V, 4.2V, dll., tergantung pada bahan elektroda spesifik.Umumnya tegangan terminasi adalah 4.2V bila bahan elektroda negatifnya adalah grafit, dan tegangan terminasinya adalah 4.1V bila bahan elektroda negatifnya adalah karbon.Untuk baterai yang sama, meskipun tegangan awal berbeda saat pengisian, ketika kapasitas baterai mencapai 100%, tegangan akhir akan mencapai level yang sama.Dalam proses pengisian baterai lithium-ion, jika tegangan terlalu tinggi maka akan timbul panas dalam jumlah besar di dalam baterai, yang akan merusak struktur elektroda positif baterai atau menyebabkan korsleting.Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan tegangan pengisian baterai selama penggunaan baterai untuk mengontrol tegangan dalam rentang tegangan yang diijinkan.
2. Saat ini.Proses pengisian perlu mengontrol arus pengisian.Arus pengisian baterai ditentukan oleh kapasitas nominal baterai.Simbol kapasitas nominalnya adalah C, dan satuannya adalah “Ah”.Cara perhitungannya adalah: C = IT (1-1) Pada rumusnya, I adalah arus pelepasan arus konstan, dan T adalah waktu pelepasan.Misalnya untuk mengisi baterai berkapasitas 50Ah dengan arus 50A, dibutuhkan waktu 1 jam untuk mengisi baterai hingga penuh.Saat ini, tingkat pengisian adalah 1C, dan tingkat pengisian yang umum digunakan adalah antara 0,1C dan 1C.Secara umum, proses pengisian daya dibagi menjadi tiga jenis: pengisian lambat (juga disebut pengisian tetesan), pengisian cepat, dan pengisian kecepatan sangat tinggi sesuai dengan tingkat pengisian yang berbeda.Arus pengisian lambat adalah antara 0,1C dan 0,2C;arus pengisian daya cepat lebih besar dari 0,2C tetapi kurang dari 0,8C;arus pengisian daya ultra-cepat lebih besar dari 0,8C.Karena baterai memiliki resistansi internal tertentu, pemanasan internalnya berhubungan dengan arus.Bila arus kerja baterai terlalu besar, panasnya akan menyebabkan kenaikan suhu baterai melebihi nilai normalnya, yang akan mempengaruhi keamanan baterai bahkan menimbulkan ledakan.Pada tahap awal pengisian daya, meskipun daya baterai terlalu habis, baterai tidak dapat langsung diisi dengan arus yang besar.Dan saat pengisian terus berlanjut, kemampuan baterai untuk menerima arus juga berkurang.Oleh karena itu, dalam proses pengisian baterai, arus pengisian harus dikontrol sesuai dengan keadaan spesifik baterai.